hhttp://suaramirza.blogspot.com

Popular Posts

Pages

Muhammad Mirza. Diberdayakan oleh Blogger.

Pendengar

Plastik bagian dari Lauk Pauk kita pula :)

Apakah anda penggemar makanan seperti mie instan,nasi bungkus,buah-buahan,kue kering atau kue basah,coklat panas,kopi panas,serta makanan dan minuman lain? Percayakah anda? Saat anda memakannya,mungkin anda juga akan memasukkan racun kedalam perut anda!

Atau pernahkah anda merasakan keju yang dimakan seperti rasa plastik? Keadaan itu disebabkan bahan-bahan kimia dari pembungkus keju itu telah meresap ke dalamnya. Plastik tipis bening elastis yang mudah melekat (clingfilm) yang digunakan untuk membalut makanan mungkin mengandung bahan pelembut plastik (plasticizer) yang mudah lentur dan melekat.  

 Racun dapat masuk ke dalam perut lewat makanan dan minuman dan tempat makanan tidak hanya menampung makanan yang anda gemari,tetapi juga membawa racun bagi anda. Coba perhatikan wadah makanan anda,jika wadah itu berwarna putih,berbentuk busa,dan lentur,itulah gabus (styrofoam) >>> sumber racun bagi tubuh anda.       

Penelitian yang dilakukan oleh empat Negara-Inggris,Australia,Selandia Baru,dan Taiwan-sejak beberapa tahun lalu menemukan bahwa bahan pelembut plastik meresap ke dalam makanan seperti keju,kue,makanan yang dibakar,mie instan,dan dan daging yang dikemas dengan wadah gabus dan dibalut dengan clingfilm.    

 Sebelum tahun 1990-an,penelitian diarahkan pada pencarian potensi buruk bahan kimia yang menganggu kesehatan dalam skala part pert million (ppm). Para peneliti mencari dosis mana yang akan menganggu kesehatan apabila penyerapan lebih tinggi. Setiap bahan kimia memiliki kadar tertentu yang tidak akan menunjukkan dampak buruk. Saat itu berlaku anggapan jika kadar tertentu dalam ukuran ppm-tidak memperlihatkan dampak buruk adalah tidak wajar untuk menelitinya dalam skala yang lebih kecil. Anggapan itu telah terbukti salah. Penggangu sistim hormon yang amat rendah kadarnya sekalipun mampu memberikan dampak yang buruk. Ilmuwan-ilmuwan saat itu kesulitan untuk meneliti kepekatan kimia pada tingkat yang lebih rendah dalam ukuran part per billion (ppb).      

 Sekarang ilmuwan-ilmuwan telah berhasil untuk mengukur kepekatan kimia dalam skala lebih rendah yaitu pada tingkat ppb dan bahkan sampai tingkat part per trilliun (ppt). Hasilnya,kadar kimiawi dalam tingkat yang rendah sekalipun akan menganggu fungsi Endokrin terutama pada janin dan bayi yang sedang bekembang.         

Pada September 1996,lembaga konsumen Taiwan menyatakan wadah gabus yang digunakan sebagai wadah mie instan melarutkan Stirena-penyebab kanker-ke dalam mie instan itu ketika air mendidih dituangkan. Menurut penelitian mereka,hampir 80 persen mie instan mengandung Stirena melebihi 400 ppm.                     

Produk yang berpotensi mengandung bahan plastik beracun diantaranya :                                                     

  •  Mie instan    
  • Susu bayi      
  • Daging ayam  
  • Daging sapi  
  • Daging kambing 
  • Keju 
  • Kue 
  • Roti  
  • Ikan  
  • Pai    
  • Biskuit     
  • Pizza     
  • Bolu gulung               
       (Hasil uji yang dilakukan oleh Lembaga Pengawasan Makanan Inggris serta Lembaga Konsumen          Australia,Selandia Baru dan Taiwan)                                                                                                 

Plasticizer dari plastik tipis dan wadah-wadah lainnya akan meresap kedalam makanan yang menyentuhnya secara langsung. Lebih-lebih kalau makanan itu berminyak dan berlemak atau dimasak pada suhu yang tinggi-seperti di dalam microwave. Makanan yang mudah diresapi plasticizer di antaranya keju,mentega,makanan yang dibakar,mayones,dan daging. Bahan pelembut itu akan lebih banyak meresap ke dalam makanan yang dipanaskan atau dibiarkan berhari-hari dalam bungkusan plastik.                                                 

Jadi berhati-hatilah ketika kita memakan sesuatu yang dikemas dalam bungkusan plastik,karena kemungkinan besar itu adalah bagian dari Lauk Pauk kita pula :)     

( Sumber Pustaka : Buku yang berjudul "Jangan Makan Plastik!" )
< >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar