hhttp://suaramirza.blogspot.com

Popular Posts

Pages

Muhammad Mirza. Diberdayakan oleh Blogger.

Pendengar

Kalimantan Barat tempat asal-muasal Bahasa Melayu Purba

Prof.Slamet Mulyana dalam bukunya Asal Bangsa dan Bahasa Nusantara cenderung berpendapat bahwa asal bahasa Nusantara/rumpun Melayu-Polynesia adalah dari kawasan yang dinamakan Austronesia dimana bangsa-bangsa Khasi,Mon,Campa dan Mundari (Asia Selatan) bermukim. Penelitian terhadap 30 kata-kata Bahasa Melayu seperti Buluh,Tebu,dan Nyiur memperlihatkan kesamaannya dengan bahasa yang dipakai di Austronesia. Di samping tentu kesamaan dalam kata petunjuk dan kata ganti diri. Selama ini Mazhab Austronesia menjadi panutan pelbagai pakar bahasa. Sampai kemudian datang Teori Baru yang dikemukakan pakar linguistik Melayu Prof.Dr.Nothofer dari Universiteit Frankfurt yang mengatakan bahwa dialek Melayu yang kini dipakai Masyarakat Jakarta,Bangka,Palembang,Pontianak,dan Serawak serta Bahasa yang masih kerabat Melayu seperti Iban,Kantuk,Kendayan,bukan berasal dari Semenanjung Malaysia. Dialek tersebut merupakan varian Bahasa Melayu Purba yang berasal dari Kalimantan Barat. Hasil penelitian Prof.Dr.Nothofer adalah Dialek Melayu Jakarta,Palembang,Bangka dan Serawak berasal dari Bahasa Melayu Purba Kalimantan Barat yang menyebar ke Daerah-Daerah itu sekitar Seribu Tahun yang silam. Hasil penelitian yang amat menarik ini diungkapkan oleh Prof.Dr.James T.Collins,seorang Pakar Kebahasaan Melayu Polinesia dari Amerika Serikat,dalam Acara Dialog Kalimantan-Borneo IV di Pontianak Bulan Juli 1995.




Catatan Kaki : Austronesia berasal dari Bahasa Latin dan Yunani "Austro"/Selatan (Latin) dan "Nesos"/Pulau (Yunani) ,kemudian dikenal pula sebagai Malayo-Polynesia (Bahasa-Bahasa Melayu-Polynesia + Bahasa-Bahasa Formosa/Taiwan = Austronesia). Keterangan Gambar Sampul : Ja'man,tengah adalah Ahli Pukulan/Bhs Melayu Betawi (artinya : Jagoan Silat atau Ahli Bela Diri) dia berasal dari Kampung Sawah Besar. Dalam Foto yang dibuat Tahun 1910,dia bergambar bersama Saudaranya,Tajeri (bersarung),kanan,dan seorang Kerabatnya yang menjadi Klerk,kiri.(Dokumentasi Budayawan Betawi Pak Ridwan Saidi)
< >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar