hhttp://suaramirza.blogspot.com

Popular Posts

Pages

Muhammad Mirza. Diberdayakan oleh Blogger.

Pendengar

Dia dan Ia serta Nia

"Dia" adalah kata ganti untuk Orang Ketiga Tunggal yang sering kita gunakan untuk menyebut seseorang,tapi orang itu biasanya sebaya atau seusia dengan kita atau malah lebih mudah,dalam Budaya kita untuk orang yang yang lebih tua atau yang terpandang di masyarakat,kita diajarkan atau dianjurkan agar menganti sebutan"Dia"dengan"Beliau".

Di sisi lain ada kata "Ia" yang setara dan sama artinya dengan "Dia",tapi pengunaan kata "Ia",tak sebanyak kata "Dia" untuk menjadi kata "Dia" untuk menjadi kata yang dipergunakan untuk Orang Ketiga Tunggal yang sebaya dan lebih mudah daripada kita. 

Pengunaan kata "Ia" cenderung dipergunakan untuk menyebut sesuatu yang "Bukan Manusia" dan pengunaannya tak sesering atau sebanyak pengunaan kata "Dia". 


Dalam Bahasa Wales kata "Ia"adalah setara dan searti dengan "Maen",yang setara dan searti dengan "It" dalam Bahasa Inggris. 

Dalam Dunia Austronesia atau Melayu Polynesia,kata "Dia" setara dan searti dengan "Siya" dari Bahasa Tagalog/Pilipino,kedua kata ganti untuk Orang Ketiga Tunggal tanpa menyebutkan jenis kelamin sama sekali,tapi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia tidak sopan untuk menyebut Orang yang Lebih Tua dengan sebutan "Dia",apa lagi jika orang tersebut terpandang dalam suatu Masyarakat. 

Sebaliknya "Siya" dalam Bahasa Tagalog/Pilipino bersifat "Setara" untuk semua pihak dalam pengertian bisa dipergunakan untuk semua orang dengan beragam jenis kelamin,usia dan tingkatan dalam Masyarakat,inilah yang membedakanya dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia.


Di Daerah Polynesia kata "Ia" dalam Bahasa Tahiti dan Bahasa Maori,adalah kata untuk menunjukkan Orang Ketiga Tunggal dan di sisi lain kata "Ia" dalam Bahasa Samoa adalah kata untuk menunjukkan Orang Ketiga Jamak (seperti kata Mereka dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia,yang dipergunakan untuk menunjukkan Orang Ketiga Jamak). 


Agar Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia yang berasal dari Akar Bahasa Melayu Riau-Johor,hendaknya dipikirkan pula untuk melakukan berbagai Pembaruan,agar Bahasa Melayu Baku yang dipergunakan di kedua negara itu bisa menjadi sebuah Bahasa Nasional yang berwibawa,sehingga bisa setara pula dengan Bahasa-Bahasa Mancanegara yang sudah Mapan,seperti Bahasa-Bahasa Arab,Inggris dan Spanyol serta Jepang. 


Kata "Nia" bisa dipergunakan untuk menunjukkan jenis kelamin Perempuan dalam Orang Ketiga Tunggal (seperti "She" dan "Zij" dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Belanda yang dipergunakan untuk menunjukkan Orang Ketiga Tunggal). 


Dalam Penyempurnaan ini diharapkan Bahasa Melayu Baku (Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia),bisa menjadi sebuah Bahasa Pergaulan yang berwibawa di ASEAN. 


Bahasa Tagalog/Pilipino yang serumpun dan mempunyai banyak perkataan yang mirip dalam penyebutan dan arti dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia (Bahasa Tagalog termasuk Bahasa Malayik),bisa mempergunakan kata "Nia" untuk menyempurnakan penyebutan Orang Ketiga Tunggal.


Karena selama ini dalam Bahasa Tagalog/Pilipino tak ada kata Orang Ketiga Tunggal yang menunjukkan perbedaan jenis kelamin,dan kata "Nia",bisa dipergunakan untuk menunjukkan jenis kelamin Perempuan dari Orang Ketiga Tunggal. 


Yang menarik "Nia" ada kemiripan dengan "Niya",dalam penyebutan.

Dalam Bahasa Tagalog/Pilipino,jika terikat atau berkaitan dengan kata benda bersusun M-P (MP=Milik-Pemilik).

Sebagai contoh : Ang bahay niya ay maganda (rumahnya bagus) atau maganda ang bahay niya (bagus rumahnya).


"Niya" adalah kata yang menunjukkan kepemilikan Orang Ketiga Tunggal,yang setara dengan "Nya" dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia.


Jika Bahasa Tagalog/Pilipino,bisa menerima "Nia" untuk menyebut Orang Ketiga Tunggal yang berjenis kelamin Perempuan,Bahasa Tagalog/Pilipino akan semakin mendekati sebuah Bahasa Modern,seperti Bahasa Inggris. 

Kata ganti untuk menunjukkan Orang Ketiga Tunggal,berdasarkan jenis kelamin,akan membuat suatu bahasa yang memudahkan penuturnya saat menyatakan atau menerangkan sesuatu dalam bentuk Lisan dan Tulisan. 



Sumber Pustaka : Buku-buku yang berjudul "Prinsip Dan Metode Linguistik Historis" ditulis oleh Abdullah Syukur Ibrahim dan Machrus Syamsudin,"Beberapa Aspek Menarik Dalam Bahasa Indonesia - Malaysia Dan Pilipino ditulis oleh Drs Ukun Suryaman,National Geographic terbitan Juni 2001.

Catatan Kaki : Bahasa Wales adalah sebuah Bahasa yang dipergunakan di Negara Wales dan Negara Argentina (sebagai bahasa daerah),Bahasa Wales adalah sebuah Bahasa Keltik dari Cabang Brythonic (Bahasa - Bahasa Keltik yang terdapat di Inggris dan Pulau Manx,yaitu Wales,Kernewek-Cornish dan Manx serta Breton). Bahasa Wales adalah sebuah Bahasa Keltik yang hingga kini terus berkembang dan salah satu Bahasa yang tertua di Eropa. Kini Bahasa Wales dituturkan oleh Setengah Juta lebih Penduduk dari sebuah Negara yang berpenduduk sekitar Tiga Juta Jiwa.
< >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar