Aku menjadi seorang penyayang kucing sejak sekitar Agustus 1992,pada saat itu aku pindah ke Rumah Sewa Haji Amiruddin dan rupanya beberapa keluarganya adalah Penyayang Kucing,sedangkan aku semula adalah seorang Penyayang Ikan Cupang tapi setelah berada di sana dan bermain dengan kucing-kucing peliharaan mereka,aku mulai menyenanggi kucing dan pada dasarnya aku adalah seorang Penyayang Binatang pula.
Kemudian lambat laun aku menyukai kucing-kucing tersebut,karena menurutku kucing adalah binatang yang mudah bersahabat dan tidak begitu rewel untuk urusan makanan.
Kucing pada dasarnya adalah binatang yang cerdas pula dan hampir menyamai Anjing dalam tingkat kecerdasan,kekurangan kucing jika dibandingkan dengan Anjing adalah bentuk tubuh mereka yang membuat mereka tak bisa melakukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh kebanyakan Anjing adalah bentuk jari-jemari mereka yang tidak sebesar Anjing,inilah yang menghalangi mereka untuk melakukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh kebanyakan Anjing pada umumnya.
Ditambah tabiat mereka yang cenderung bersahabat,inilah hal yang menyebabkan mereka tidak bisa diandalkan sebagai Penjaga Rumah dan Lingkar Otak mereka ikut mempengaruhi tingkat kecerdasan mereka dan kebanyakan Anjing mempunyai kepala yang lebih besar dari kebanyakan Kucing.
Dalam soal makanan kucing sebenrnya tak terlalu memilih atau rewel,dulu ketika aku masih tinggal di rumah sewa Haji Amiruddin,aku sering memberikan kepada kucing-kucing kesayanganku makanan berupa Tempe,Roti dan Bakwan,pada dasarnya kucing adalah seekor binatang Omnivora pula,karena kucing adalah pemakan tumbuhan dan daging.
Biasanya mereka akan memakan tumbuhan saat mereka merasa tak enak badan atau sakit (hasil pengamatanku),tujuan mereka memakan tumbuhan untuk memicu muntah,yang mereka muntahkan adalah makanan yang membuat mereka sakit atau mengandung penyakit.
Pada 31 Oktober 2008,Kucing Kesayanganku yang bernama Tatung mati dan itu membuatku sangat sedih dan pada saat itu aku bertekad untuk tak memelihara kucing lagi,tapi semua itu berubah ketika pada sekitar April 2010,aku bertemu dengan seekor kucing di sebuah warung,ketika aku membeli minuman di bawah warung itu rupanya tinggal seekor kucing (aku adalah seorang Pelanggan Setia di warung itu),pada saat dia pertama kali bertemu denganku,aku dan dia langsung Akrab.
Malah pada suatu perjumpaan dia naik keatas pahaku,setelah beberapa hari aku pertimbangkan aku memutuskan untuk menjadikannya sebagai kucing peliharaanku.
Sebelumnya aku ada perasaan enggan karena aku masih terkenang pada Kucing Kesayanganku yang sebelumnya yaitu si Tatung yang mati pada 31 Oktober 2008,dan memelihara seekor binatang kesayangan atau seekor binatang peliharaan tak bisa sembarangan,karena seekor binatang kesayangan memerlukan perhatian dan kasih sayang layaknya anggota keluarga kita sendiri.
Orang yang memberikan nama "Pei" (nama kucing kesayanganku kini),adalah seorang Penjual Nasi Goreng yang berjualan di dekat warung tempat dia tinggal.
Aku rasa nama Pei berasal dari seorang pelanggan setianya atau seorang pelanggan yang sering berhutang nasi goreng :)
Nama Pei,kemungkinan besar berasal dari Orang bernama "Syafei".
Kata si Penjual Nasi Goreng itu kepadaku ketika aku tanyakan nama kucing itu kepadanya (kebetulan dia pada saat itu sedang berada di bawah gerobak penjual nasi goreng itu),dia bilang"Panggil saja Pei".
Pada 2 Mei 2010,(Ahad-Hari Minggu) aku memutuskan untuk membawanya ke rumahku setelah sebelumnya aku meminta izin pada orang yang berjualan di warung tempat si Pei selama ini berada/tinggal.
Aku membawa dari rumahku sebuah kandang plastik yang biasa dipakai sebagai tempat membawa kucing peliharaan ketika bepergian.
Agar si Pei mau masuk kedalam kandang kucing yang aku bawa,aku pancing dia dengan seekor Ikan Goreng,setelah si Pei berhasil aku pancing untuk masuk kedalam kandang kucing itu,orang yang bejualan di warung itu yang kebetulan adalah temanku juga,membantu memanggilkan Taksi untukku.
Setelah aku sampai di rumahku,si Pei masih dalam keadaan Stres,karena dia merasa di tempat yang sangat asing baginya.
Ketika si Pei baru beberapa hari di rumahku,dia lebih banyak berada di dalam rumahku atau aku berusaha mengurungnya di dalam rumahku (aku kuatir jika aku biarkan dia berkeliaran di luar rumahku,dia akan kabur,karena dia merasa Stres di tempat barunya) dan itu adalah masa yang sangat merepotkan pula bagiku karena dia sering buang air besar di taman kecil yang terdapat di dalam rumahku dan berlarian kesana kemari hingga memanjat lemari.
Pada sekitar tahun 2011 dia mendapatkan seekor musuh bebuyutan yang bernama si Topeng,dia bernama begitu karena wajahnya ditutupi bulu hitam tapi warna bulunya adalah belang-belang,perpaduan warna hitam dan putih (mirip si Pei).
Biasanya ketika dia berantem melawan si Topeng,bulu-bulunya si Pei pasti akan rontok dan bertebaran kemana-mana kemudian dia akan terberak-berak dan terkencing-kencing pula dan ini yang mengkuatirkan aku karena Tahi dan Kencing Kucing bisa menularkan beragam jenis Penyakit.
Kini setelah dua tahun lebih (tahun ini menjadi tiga tahun),si Pei sudah mempunyai banyak kawan dan bini pula.
Nampaknya ada kecenderungan dia melakukan Poligami atau melakukan Petualangan Cinta bak si Cassanova :)
Tetangga-tetanggaku menyukainya pula beberapa diantara mereka bahkan sering memberikannya makanan.
Salah temanku bertanya padaku"buat apa lu abisin duit buat kucinglu?".
Pemikiranku pada saat itu adalah untuk seorang koruptor diberikan Pelayanan dan Pengobatan yang baik,tapi semua itu dari Uang Rakyat (padahal mereka telah banyak merampok Uang Rakyat),mengapa untuk seekor kucing yang tiada berdosa tidak?
Ketika aku menuliskan kisah ini si Pei sedang sibuk bermain-main dengan kucing-kucing betina di sekitar rumahku dan salah satu dari mereka sering datang ke rumahku.