Curahan Hati Pak ZA Maulani di Majalah Sabili
Pada saat diwawancarai oleh Majalah Sabili (yang terbit pada 28 Maret 2001),Pak ZA Maulani yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Kaukus Kalimantan mencurahkan isi hatinya sebagai seorang Anak Borneo,yaitu tentang Percikan Bara yang ada di dalam hati anak-anak Borneo. Inilah pernyataan Beliau yang dipetik dari wawancara yang dilakukannya dengan Wartawan dari Majalah Sabili (Beliau dimintai pendapatnya tentang pertikaian berunsur SARA,yang pada saat itu terjadi di Borneo/Kalimantan).
Pak ZA Maulani : Konflik itu antar etnis di tingkat atas. Kami di tingkat intelektual dan Midleclass mengalami marginalisasi dahsyat politik ekonomi,sosbuhankam,dll. Anda cari orang Kalimantan di kabinet atau di birokrasi pusat. Baru kali ini gubernur dari Kalimantan karena reformasi. Dulu Bupati,Gubernur Orang Jawa. Ketika mereka minta saya jadi Gubernur,berbondong-bondong,mungkin besar harapan rakyat (Borneo/Kalimantan),Menteri Dalam Negeri (pada saat itu),Yogi S Memet datang mencegah. Ia bilang "tak ada Orang Kalimantan jadi Gubernur,tak ada yang cakap,2 generasi lagi Orang Kalimantan bisa menjadi Birokrasi". Ini menyakitkan sekali,Marginalisasi Ekonomi,kami hasilkan minyak,gas alam,emas metanol,batubara terbesar di dunia dan kayu,tapi kami hidup miskin. Mana Dayak di DPR,Partai Politik berpikiran Jawa Sentris,secara budaya terpinggirkan,dianggap biadab MAKAN AYAM MENTAH,tak layak duduk dengan elemen lain di meja makan nasional. Itu yang membuat elemen elit di sana menggagas Borneo Merdeka,karena begini keadaannya. Ada ketidakadilan,ngapain di bawah atap RI. Tingkat bawah ada perebutan,anjing kurus berebut tulang,sudah miskin didatangi para bonek yang kasar (pada saat itu sedang terjadi Pertikaian SARA dengan Suku Bangsa Madura).
Cuitan Anak-Anak Borneo
Inilah beberapa Cuitan Anak Borneo yang berasal Chirpstory,kemudian aku rangkum menjadi sebuah Tulisan. Semua ini dibuka oleh Saudara Hanafi Mohan yang menuliskan : Jikakalaulah memang betul bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala Bangsa,maka Kalimantan/Borneo pun berhak untuk Merdeka,merdeka dari pihak manapun yang selama ini menindas dan menjajahnya,merdeka dari tangan-tangan zalim yang selama ini mengekploitasi Tanah Air Kekayaan Bumi Borneo.
Kemudian diteruskan oleh Saudara Satu Sukma : Saya pikir begini. Pasti akan muncul tanya,kenapa sih harus keluar dari nkri? jawabnya 1 Kompleksitas,kemudian muncul tanya,indikatornya apa? Jawab : 1. Karena tak ada kesejahteraan di Kalimantan yang merata,2. Tak adilnya Pemerintah Pusat terhadap Kalimantan dalam hal bagi hasil Kekayaan Alam antara pusat dan Kalimantan,3. Semua Persoalan Kalimantan,diregulasikan atas persepsi pusat,dalam segala bidang,4. Porsi kesejahteraan yang tak pernah imbang antara Kalimantan dengan daerah lain. Maka jika ingin Kalimantan dalam nkri,silahkan pecahkan persoalan itu.
Kemudian diteruskan oleh Saudara Satu Sukma : Saya pikir begini. Pasti akan muncul tanya,kenapa sih harus keluar dari nkri? jawabnya 1 Kompleksitas,kemudian muncul tanya,indikatornya apa? Jawab : 1. Karena tak ada kesejahteraan di Kalimantan yang merata,2. Tak adilnya Pemerintah Pusat terhadap Kalimantan dalam hal bagi hasil Kekayaan Alam antara pusat dan Kalimantan,3. Semua Persoalan Kalimantan,diregulasikan atas persepsi pusat,dalam segala bidang,4. Porsi kesejahteraan yang tak pernah imbang antara Kalimantan dengan daerah lain. Maka jika ingin Kalimantan dalam nkri,silahkan pecahkan persoalan itu.
Percakapan dengan Anak-Anak Borneo di Indonesia Book Fair 2011
Ketika aku berkunjung ke Indonesia Book Fair,aku menyempatkan diriku untuk bertandang ke Gerai Kutai Kertanegara (Borneo - Kalimantan Timur),kemudian aku bercakap-cakap dengan mereka (agak lama,sekitar satu jam lebih),kami bercakap-cakap,mulai dari persoalan rubuhnya jembatan Kukar,ketidaksukaan mereka pada acara Ethnic Runaway sampai asal-muasal penamaan Bukit Suharto. Dari Percakapan itu,aku menyimpulkan memang sudah sejak lama Rakyat Borneo (Wilayah Indonesia),diperlakukan tak adil dan dilecehkankan oleh Pemerintah Pusat dan mereka yang tinggal di Pusat Kekuasaan RI (Jakarta - Pulau Jawa).
Catatan Kaki : Majalah Sabili No.20 Tahun ke.VIII 28 Maret 2001,Indonesia Book Fair adalah Pameran Buku yang diadakan di Jakarta setiap menjelang akhir tahun,Ethnic Runaway adalah sebuah acara di T****s TV,yang bertemakan tentang kehidupan Suku Bangsa-Suku Bangsa yang Unik,tapi banyak isi acara itu yang membuat Masyarakat Adat menjadi tersinggung dan khususnya orang-orang yang tinggal di seberang Pulau Jawa,SARA = Suku Agama dan Ras atau disebut pula Persoalan Perkauman.
Catatan Kaki : Majalah Sabili No.20 Tahun ke.VIII 28 Maret 2001,Indonesia Book Fair adalah Pameran Buku yang diadakan di Jakarta setiap menjelang akhir tahun,Ethnic Runaway adalah sebuah acara di T****s TV,yang bertemakan tentang kehidupan Suku Bangsa-Suku Bangsa yang Unik,tapi banyak isi acara itu yang membuat Masyarakat Adat menjadi tersinggung dan khususnya orang-orang yang tinggal di seberang Pulau Jawa,SARA = Suku Agama dan Ras atau disebut pula Persoalan Perkauman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar