Tahun 1990 sampai dengan tahun 1998,Mahasiswa-Mahasiswa dilarang unjuk rasa,ketahuan sebagai pengerak unjuk rasa langsung diculik dari kampus,besok tidak pernah muncul lagi. Pada tahun 1990 sampai dengan 1998,Mahasiswa-Mahasiswa banyak direkrut sebagai intel atau mata-mata dan dilatih di asrama Paspampres,Tanah Abang 2 dan Markas Kopassus,Cijantung. Pada tahun 1996 sampai dengan tahun 1998 ada Operasi yang oleh Prabowo disebut dengan Sandi Tim Mawar,anggotanya terdiri dari dari Kopassus,tugasnya adalah menculik Mahasiswa-Mahasiswa yang vokal. Yang aku sesali kenapa Pak Dhani Wahab dari Dakta FM,yang mewancarai Prabowo,beliau tidak menanyakan kepada Prabowo,tentang peran Kopkamtib di masa Orde Baru dalam menangkap Ulama-Ulama dan meminggirkan Umat Islam,ketika Prabowo membangga-banggakan Keberhasilan Pembagunan di Masa Orde Baru.
Pada tahun 1997 ada Jenderal Wiranto mengatakan "Kata siapa Rakyat ingin reformasi,tidak semua Rakyat ingin reformasi". Pada tahun 1998,Soeharto,Wiranto dan Prabowo adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap penembakan Mahasiswa Trisakti,yang disebut sebagai "Tragedi Mei 98",kini dua orang itu menjadi Capres,mereka ingin kembali berkuasa. Perbedaannya,Mubarak masih hidup dan di Indonesia,Soeharto sudah meninggal. Di Mesir dan Indonesia mempunyai pola yang hampir mirip,Kekuatan Reformis dijebak dan dihancurkan oleh rezim yang digulingkan. Pada masa itu dinding-dinding kampus seperti bertelinga,karena kuatnya Badan Inteljen Negara (BIN),memata-matai (pada masa orde baru,khususnya saat berkuasanya Kopkamtib,orang-orang yang berkumpul lebih tiga atau empat orang bisa segera diketahui dan dilacak pula). Pada saat itu Dakwah Islam juga dibatasi,ketika Ustadz-Ustadz akan berceramah mereka harus melapor dulu ke Intel Koramil (Komando Rayon Militer). Isi Ceramah mereka harus mendukung Pancasila,UUD 1945 dan mendoakan Soeharto agar bisa menjadi presiden lagi.
Jika ada yang bilang Masa Orba lebih Enak
Jika ada yang bilang Masa Orba lebih enak itu berarti mereka belum pernah merasakan siksaan Penjara Guntur!
Jika ada yang bilang Masa Orba lebih enak,itu berarti mereka belum pernah merasakan kesusahan perempuan-perempuan yang mengenakan jilbab!
Jika ada yang bilang Masa Orba lebih enak,itu berarti mereka belum pernah merasakan di sekolah-sekolah harus memilih Golkar dengan tujuan agar memenangkan Pemilu (Harmoko pernah berkata "Mayoritas Mutlak" untuk kekuasaan Golkar),mereka mengancam dan menekan! Jika ada yang bilang bahwa Masa Orba lebih enak,itu berarti dia belum pernah melihat anaknya (Anaknya Suharto) dan rekan sejawatnya bebas untuk melakukan Rusuah/Korupsi!
Jika ada yang bilang Masa Orba itu lebih enak,itu berarti dia belum pernah merasakan Hari Idul Fitri yang diseragamkan harinya untuk mengikuti Agenda Istana dalam rangka Acara Rumah Terbuka atau Open House.
Jika ada yang bilang Masa Orba lebih enak,itu berarti dia belum merasakan harus menerima Keluarga Berencana (KB),padahal di daerah-daerah yang penduduk bukan orang Islamnya lebih banyak KB tidak diberlakukan.
Jika ada yang bilang Masa Orba lebih enak,mereka berarti belum pernah mengalami dituduh sebagai Fundamentalis atau Penganut Islam Garis Keras,hanya gara-gara mereka sering bepergian ke Mesjid.
Jika ada yang bilang Masa Orba lebih enak,itu berarti dia belum bisa menerima Golkar tak berkuasa penuh,Golkar tidak menganut Politik berbagai kekuasaan atau koalisi seperti sekarang.
Jika ada yang bilang Masa Orba itu enak,itu berarti mereka belum pernah merasakan penekanan Pemerintah Orba agar Islam hanya untuk Ibadah,tak boleh ada di ekonomi,sosial,apa lagi Politik!
Jika ada yang bilang Masa Orba lebih enak,itu berarti dia menerima Penghinaan pada Umat Islam di negara ini,yang terjadi pada 12 September 1984(Peristiwa Tanjung Priok).
Membandingkan Saat Orba berkuasa dengan Rezim Militer yang kini berkuasa di Mesir
Apa yang dilakukan oleh Aparat Angkatan Bersenjata Mesir yang dipimpin oleh Jenderal al-Sisi pada 14 Agustus 2013,mirip dengan yang dilakukan oleh Jenderal Soeharto di masa lampau. Selain sama-sama didanai oleh Amerika Serikat,TNI (Tentara Nasional Indonesia) dibawah pimpinan Soeharto pada Masa Orba,juga melayani kepentingan Pemerintah Amerika Serikat di Indonesia khususnya dan Asia pada umumnya. Soeharto dan Aparat Angkatan Bersenjatanya melakukan banyak sekali pembunuhan pada Aktifis-Aktifis Islam,tapi sayangnya kebanyakan rakyat negara ini menderita Penyakit Lupa Parah. Bahkan pada saat Soeharto belum lama ditimbun dalam tanah,sudah banyak orang,bahkan dari kalangan Islamis sendiri atau atas nama partainya yang mengusulkan agar Soeharto menerima gelar sebagai "Pahlawan". Mudah-mudahan dengan Musibah yang terjadi di Mesir belakangan ini atau yang akan datang membuat kita berpikir ulang untuk mengusulkan Soeharto sebagai "Pahlawan",karena mengusulkan Soeharto agar mendapatkan gelar "Pahlawan",itu ibarat mengusulkan Jenderal al-Sisi dan Mubarak yang bertanggung jawab atas pembantaian ratusan dan bahkan ribuan Umat Islam di Mesir sebagai Pahlawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar