Mungkin seperti inilah Penampilan mereka nun jauh di sana |
Nun jauh di sebuah Planet yang berjarak sekitar Puluhan Tahun Cahaya dari Bumi,beberapa orang dari sebuah Puak yang masih agak Terbelakang (mirip kehidupan di Bumi berabad-abad yang lampau atau di Daerah Pedalaman),mereka sedang menatap ke Langit dan menanyakan Hal yang sama dengan kita (Manusia Bumi).
Terawangan Seorang Kepala Suku
Pada saat mereka sedang berkumpul (di sekitar Api Unggun),salah satu diantara mereka bertanya kepada si Kepala Suku :
Si Penanya : Menurut Datuk adakah kemungkingan Kehidupan di Planet lain seperti kita?
Si Penanya : Menurut Datuk adakah kemungkingan Kehidupan di Planet lain seperti kita?
Si Kepala Suku : Dia lalu menatap ke arah langit,ke sebuah Bintang (Bintang itu adalah Matahari kita) dan mempergunakan Pengelihatan Gaibnya yang bisa menembus Ruang dan Waktu tanpa Hambatan,setelah dia terdiam sejenak lalu dia berkata,aku melihat sekumpulan Mahluk seperti kita,diantara Bangunan-Bangunan Tinggi,mereka belakangan ini lebih senang menghabiskan waktu mereka di depan Kotak Bercahaya (TV dan Komputer) dan bergaul di udara (melalui Jejaring Sosial).
Si Penanya : Berapakah Jumlah mereka Datuk?
Si Kepala Suku : Jumlah mereka kira-kira hampir sama dengan jumlah Serangga di Planet kita atau Jumlah Bintang-Bintang di Langit (yang dimaksudkan oleh si Kepala Suku adalah sekitar Milyaran jumlah mereka - Manusia Bumi).
Si Penanya : Bagaimanakah caranya agar kita bisa kesana?
Si Kepala Suku : Kita harus bisa Terbang dengan Kecepatan yang menyamai Kecepatan Cahaya.
Itulah sebuah Percakapan seorang Kepala Suku dengan Rakyatnya di sebuah Planet nun jauh di sana dan semua itu menunjukan bahwa sebenarnya Keberadaan kita di Alam Semesta ini,tak seistimewa yang kita bayangkan sebelumnya.
Beberapa Semut atau sekawanan Semut yang sedang berada di atas Gedung Pencakar Langit,biasanya berpikir bahwa mereka satu-satunya Bangsa Semut di Dunia ini dan karena Alam Semesta ini sangat luas keberadaan kita di Alam Semesta ini bak Sekawanan Semut tersebut.
Bagi orang-orang yang sedang melakukan Penyelidikan untuk menemukan Bentuk Kehidupan seperti di Bumi,tapi di Planet lain janganlah Berkecil Hati,karena sebenarnya mereka pun berpikir sama dengan kita (secara Kuantum)
Catatan Kaki : Kuantum/Quantum = Irama Alam Semesta atau Bergerak berdasarkan Irama Alam Semesta,Kecepatan Cahaya/C = 299.700 km perdetik (di Ruang Hampa dengan Pengaruh Gaya Tarik Bumi) dan 300.000 km perdetik (di Ruang Hampa tanpa Pengaruh Gaya Tarik Bumi),Terawang/Terawangan = Memindai,Melihat dan Mendengar sesuatu dengan Indera keenam.
Si Penanya : Berapakah Jumlah mereka Datuk?
Si Kepala Suku : Jumlah mereka kira-kira hampir sama dengan jumlah Serangga di Planet kita atau Jumlah Bintang-Bintang di Langit (yang dimaksudkan oleh si Kepala Suku adalah sekitar Milyaran jumlah mereka - Manusia Bumi).
Si Penanya : Bagaimanakah caranya agar kita bisa kesana?
Si Kepala Suku : Kita harus bisa Terbang dengan Kecepatan yang menyamai Kecepatan Cahaya.
Itulah sebuah Percakapan seorang Kepala Suku dengan Rakyatnya di sebuah Planet nun jauh di sana dan semua itu menunjukan bahwa sebenarnya Keberadaan kita di Alam Semesta ini,tak seistimewa yang kita bayangkan sebelumnya.
Kita bak kawanan Semut di Atas sebuah Gedung Pencakar Langit
Beberapa Semut atau sekawanan Semut yang sedang berada di atas Gedung Pencakar Langit,biasanya berpikir bahwa mereka satu-satunya Bangsa Semut di Dunia ini dan karena Alam Semesta ini sangat luas keberadaan kita di Alam Semesta ini bak Sekawanan Semut tersebut.
Bagi orang-orang yang sedang melakukan Penyelidikan untuk menemukan Bentuk Kehidupan seperti di Bumi,tapi di Planet lain janganlah Berkecil Hati,karena sebenarnya mereka pun berpikir sama dengan kita (secara Kuantum)
Catatan Kaki : Kuantum/Quantum = Irama Alam Semesta atau Bergerak berdasarkan Irama Alam Semesta,Kecepatan Cahaya/C = 299.700 km perdetik (di Ruang Hampa dengan Pengaruh Gaya Tarik Bumi) dan 300.000 km perdetik (di Ruang Hampa tanpa Pengaruh Gaya Tarik Bumi),Terawang/Terawangan = Memindai,Melihat dan Mendengar sesuatu dengan Indera keenam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar