Aku adalah seorang Gusdurian juga

Semula aku mengenal Gusdur (KH.Abdurahman Wahid),melalui Pernyataan-Pernyataan Beliau di Stasiun-Stasiun TV Nasional Indonesia pada Tahun 1997 (Pada Pemilu Terakhir di Masa Orde Baru),pada saat itu Beliau mengadang-mengadang Mbak Tutut sebagai Calon Presiden Indonesia (Anak Perempuan Tertua Mantan Presiden Suharto).   

Penampilan Gusdur di Stasiun TV Nasional pada sekitar Tahun 2000 (TVRI) yang Sangat Berkesan bagiku adalah di Acara "Ngopi Bareng Gusdur",karena di Acara itu Gusdur menunjukkan Kebesaran Jiwanya dan Semangat ingin melakukan Rujuk Nasional/Rekonsiliasi.  

Beliau akui bahwa NU ada Kesalahan pula dalam Peristiwa Pembantaian Akhir Tahun 60 an (Peristiwa ini terjadi setelah Peristiwa Pemberontakan G30S di Jakarta dan ditujukan pada orang-orang yang dituduh terlibat dalam G30S serta adalah Anggota PKI).  

Kemudian disusul dengan menjadikan Hari Imlek sebagai Hari Libur Nasional,semua ini menunjukkan Pengakuan bahwa Orang-Orang Cina Han/Tionghoa adalah Warga Indonesia yang memiliki Hak dan Kewajiban yang Setara dengan Warga Indonesia yang lainnya. 

Dalam Kepemimpinan Gusdur,Negara Indonesia memiliki Harapan untuk menjadi Contoh dan Teladan sebagai Negara berpenduduk Muslim Terbanyak di Dunia,tapi Majemuk.

Gusdur memang tak lama menjabat sebagai Presiden Indonesia,tetapi Beliau telah memberikan Banyak Kebaikan untuk Bangsa Indonesia,karena itu Beliau Berhak mendapatkan Tempat Terhormat dalam Sejarah Indonesia (terlepas dengan semua Kontroversi tentang diri Beliau). 

Tampa bermaksud melakukan Penghormatan secara Berlebihan (Kultus Individu),aku mengakui bahwa aku adalah Seorang Gusdurian juga =)