hhttp://suaramirza.blogspot.com

Popular Posts

Pages

Muhammad Mirza. Diberdayakan oleh Blogger.

Pendengar

#Menolak Lupa!!!

Yang aku ingat dari Peristiwa Kelam sekitar 15 Tahun yang lalu adalah berkali-kali helikopter melintas dalam keadaan terbang rendah di atas rumahku,saat itu pada hari Kamis,14 Mei 1998,setelah Jam 12 Siang.

Pada saat itu aku sedang berada di rumahku (pada saat itu aku masih tinggal di rumah kontrakan Haji Amiruddin - Jalan Pahlawan Revolusi - Pondok Bambu - Jakarta Timur).
Saat itu pada siang hari,lalu lintas di sekitar rumahku agak sepi dan aku sempat tidur selama beberapa jam,sebelum kemudian aku terbangun,karena bunyi helikopter yang terbang rendah di atas rumahku (bukan hanya satu helikopter).
Kembangkanlah Pikiran Anda,agar Anda tidak mudah Lupa!
Kemudian aku bertanya "ada apa"? Ketika aku mandi saluran listrik tiba-tiba mati,saat itu menjelang jam 6 sore.
Setelah jam 6 sore keadaan jalan di depan rumahku masih tetap sepi dari kendaraan-kendaraan bermotor yang melintas (jalan ke arah Klender - Pangkalan Jati,Kali Malang  dan sebaliknya).

Menjelang jam 7 malam,aku memutuskan untuk ikut menonton di pinggir Jalan Pahlawan Revolusi,dan aku menyaksikan begitu banyak orang yang berkerumun di pinggir jalan.

Tiba-tiba dari arah Bekasi,muncul sebuah mobil van Toyota Kijang yang di belakangnya bergelantungan seorang remaja yang berteriak "Hidup Rakyat"!
Aku semakin heran dan cemas dengan keadaan saat itu yang kacau,dengan orang-orang yang berkerumun di pinggir jalan dan di seberang jalan Pahlawan Revolusi,jumlah mereka semakin banyak dan pada saat itu Listrik masih mati,jadi tidak ada penerangan lampu-lampu jalan di sepanjang Jalan Pahlawan Revolusi,semua itu membuat malam itu sungguh Mencekam.

Kemudian muncul lagi Kendaraan dari Bekasi kali ini adalah sebuah Bis yang ada penumpang-penumpangnya,Bis tersebut berjalan ke arah Klender,nampaknya Bis itu disewa oleh seeorang (entah siapa).

Pada saat itu aku merasa sangat cemas karena pada saat itu tak melihat satu pun Aparat Keamanan baik Polisi maupun Tentara,ditambah dengan keadaan listrik mati di seluruh Pondok Bambu.

Pusat Perbelanjaan Malboro yang adalah tempat yang dulu sering aku kunjungi (1992 s/d 1993) tidak luput dari Penjarahan dan Pengrusakan.

Setelah 15 tahun Peristiwa itu,aku bertekad Menolak Lupa!!!
< >

Kenapa harus begitu?

Nenek Moyang kita dulu pernah tinggal di sebuah daratan berbentuk Benua (Paparan Sunda)
Ketika dilakukan Peringatan Hari Kartini,Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Batik Nasional,aku bertanya-tanya di dalam hatiku,kenapa harus begitu,karena Perempuan yang bisa dijadikan sebagai Lambang Perjuangan Kaum Perempuan tak hanya Kartini dan yang terjadi di Jepara/Jawa tidak bisa dijadikan sebagai Tolak Ukur atau dipukul rata begitulah yang terjadi di seluruh Nusantara/Kepulauan Melayu.

Hajah Rangkayo Rasuna Said,Dewi Sartika,Siti Aisyah Wa Tenre dan Cut Nyak Dhien serta Siti Malahayati adalah Sosok Pejuang Perempuan yang pantas hari kelahiran mereka dijadikan hari nasional,karena perjuangan mereka memberikan Ilham/Gagasan bagi kaum Perempuan di Nusantara/Kepulauan Melayu.

Kenapa tak ada sebuah Hari Nasional untuk mereka?

Hari Kebangkitan Nasional yang biasa kita peringati setiap tanggal 21 Mei adalah tentang sebuah Perhimpunan yang anggota-anggotanya adalah Priyayi-Priyayi Jawa yang adalah penganut Sinkertisme dan Kejawen,mereka cenderung tidak menyukai Islam.

Tapi mengapa mereka dianggap sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dan Boedi Oetomo yang adalah Perhimpunan mereka pada dasarnya adalah bagian dari gerakan Freemasonry mancanegara?

Ketika setiap tanggal 2 Oktober dilakukan peringatan Hari Batik Nasional,kenapa untuk sebuah Kain Tenun Tradisional yang berasal dari daerah pesisir Jawa dan dikembangkan dari Seni Mencetak dari Negeri Cina,harus mendapatkan sebuah Hari Nasional?

Padahal di Negeri Kepulauan ini ada banyak Seni Tenun yang Indah dari beragam daerah,jadi kenapa harus begitu?

Dalam Ras dan Bahasa kita adalah (kebanyakan) berasal dari satu rumpun yaitu Ras Kulit Sawo Matang/Melayu Mongoloid dan bahasa-bahasa yang kita pergunakan pada dasarnya tak beda jauh.

Rumpun Bahasa itu yang kita kenal sebagai Austronesia/Malayo Polynesia.

Pada dasarnya kita adalah "Bangsa Melayu" dalam pengertian yang luas atau "Bangsa Bumantara",sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Pak (Alm) Sutan Alisyahbana.

Kenapa diantara rumpun Melayu harus ada yang dilebihkan?

Setiap akan dilakukan Pemilihan Presiden selalu dipentingkan Calon Presiden yang berasal dari Jawa,padahal Negeri kita ada karena kesepakatan bersama diantara Suku Bangsa-Suku Bangsa dan Kerajaan/Kesultanan2 yang terdapat di Nusantara/Kepulauan Melayu,yang bermuara menjadi "Sumpah Pemuda",Negeri kita ada karena kesepakatan bersama,bukan hasil penaklukan salah satu kerajaan yang terdapat di Nusantara/Kepulauan Melayu.

Suku Bangsa Jawa bukanlah seperti Suku Bangsa Siam di Thailand yang mencapai jumlah 60% lebih atau Suku Bangsa Han di daratan Cina/RRC yang mencapai jumlah 85% lebih.

Di Negeri ini 60% lebih Penduduknya adalah bukan Jawa,tapi mereka kebanyakan tinggal di Pulau Jawa dan di Negeri ini tak ada Suku Bangsa yang terbanyak"Mutlak",seperti di Thailand  dan Daratan Cina/RRC,tapi yang ada adalah Suku Bangsa-Suku Bangsa yang jumlahnya tak beda jauh,se-ras dan berbicara dalam bahasa-bahasa yang tak begitu jauh berbeda pula atau serumpun (sila bandingkan Bahasa Jawa dengan Bahasa Banjar dari Kalimantan Selatan dan Bahasa Sunda).

Kata"Awak"adalah kata yang paling luas persebarannya di Nusantara/Kepulauan Melayu,sebagai kata ganti orang Pertama,orang Kedua dan untuk menyebut Badan atau Tubuh.

Pada dasarnya Masyarakat kita adalah sebuah Masyarakat Serumpun (kecuali di Maluku dan Papua) dengan jumlah tak begitu berbeda diantara suku bangsa-suku bangsa yang ada di Negeri ini,tapi kenapa ada yang harus dipinggirkan atau dinaikkan?


Catatan Kaki :  Surga di Timur adalah sebuah Judul yang berasal dari sebuah buku yang ditulis oleh Profesor Stephen Oppenheimer yang bercerita tentang tenggelamnya sebuah Benua di timur/asia tenggara karena Banjir Besar.

Sinkertisme adalah bentuk dari sebuah Agama Campuran atau mencampurkan Agama Pendatang dengan Agama Nenek Moyang.

Freemasonry adalah gerakan yang bertujuan melemahkan Agama-Agama di Dunia,dengan tujuan untuk membawa Umat Manusia berkhidmat pada Satu Pemerintahan - sila dibaca buku-buku yang ditulis oleh Artawijaya @artaazzam

Pak (Alm) Sutan Alisyahbana adalah Pendiri Perhimpunan Sastrawan Pujangga Baru.

Bangsa Bumantara adalah istilah lain untuk menyebut tempat tinggal bangsa-bangsa kulit sawo matang yang berada diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Tentang kata Awak sila dibaca di buku yang ditulis oleh Profesor Slamet Muljana yang berjudul "Asal Bahasa dan Bangsa Nusantara".

< >